Jumat, 17 Desember 2010

SMA Negeri 3 Palangkaraya

SMA Negeri 3 Palangka Raya merupakan salah satu sekolah pemerintah yang berada di kota Palangka Raya, provinsi Kalimantan Tengah. SMA Negeri 3 Palangkaraya adalah sekolah binaan pemerintah daerah kota Palangka Raya.

Sejarah

Dahulunya SMA ini bernama SMPP Negeri 1 Palangka Raya, sempat berubah menjadi SMA Negeri 3 Palangka Raya tahun 1986, kemudian pada tahun 1994 berubah nama menjadi Sekolah Menengah Atas (SMU) Negeri 3 Palangka Raya, pada tahun 2003 berubah lagi menjadi SMA Negeri (SMAN) 3 Palangkaraya dan akhirnya sejak peraturan walikota Palangka Raya pada tahun 2006 berubah nama menjadi SMA Negeri 1 Jekan Raya, merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri yang ada di Provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia. Sama dengan SMA pada umumnya di Indonesia masa pendidikan sekolah di SMAN 3 Palangkaraya ditempuh dalam waktu tiga tahun pelajaran, mulai dari Kelas X sampai Kelas XII. Didirikan pada tahun 1986.
Pada tahun 2007, sekolah ini menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebelumnya dengan KBK. Dan sementara ini masih dalam tahap pengembangan.
Pada tahun 2008 diproyeksikan sebagai salah satu Sekolah Standar Nasional di Kalimantan Tengah

Fasilitas

Berbagai fasilitas dimiliki SMAN 3 Palangkaraya untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Fasilitas tersebut antara lain:

Ekstrakurikuler

SMA Negeri 3 memiliki banyak kegiatan ekstrakurikuler, diantaranya,
< ! - - more - - >
READ MORE - SMA Negeri 3 Palangkaraya

Kalimantan Tengah

Kalimantan Tengah adalah salah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Kalimantan. Ibukotanya adalah Palangka Raya.
Provinsi ini mempunyai 13 kabupaten dan 1 kotamadya.

Daftar isi

 [sembunyikan]

[sunting]Sejarah

Pada abad ke-14 Lambung Mangkurat memerintah kerajaan Negara Dipa dengan wilayahnya dari Tanjung Silat sampai Tanjung Puting dengan daerah-daerah yang disebut Sakai, yaitu daerah sungai Barito, Tabalong, Balangan, Pitap, Alai, Amandit, Labuan Amas, Biaju Kecil/Kapuas, Biaju Besar/Kahayan, Sebangau, Mendawai, Katingan, Sampit dan Pembuang yang berada dibawah para Mantri Sakai, tidak termasuk wilayah Kotawaringin yang di masa itu merupakan kerajaan tersendiri.
Selanjutnya Kalimantan Tengah masih termasuk dalam wilayah Kesultanan Banjar, penerus Negara Dipa. Pada abad ke-16, berkuasalah Raja Maruhum Panambahan yang beristrikan Nyai Diang Lawai, seorang puteri Dayak anak Patih Rumbih dari Biaju. Raja Maruhum memerintahkan Dipati Ngganding untuk memerintah di negeri Kotawaringin. Dipati Ngganding digantikan oleh menantunya, yaitu Pangeran Dipati Anta-Kasuma putra Raja Maruhum sebagai raja Kotawaringin yang pertama dengan gelar Ratu Kota Waringin. Pangeran Dipati Anta-Kasuma adalah suami dari Andin Juluk, putri Dipati Ngganding dan Nyai Tapu puteri MantriKahayan. Di Kotawaringin Pangeran Dipati Anta-Kasuma menikahi wanita setempat dan memperoleh anak, yaitu Pangeran Amas dan Putri Lanting. Pangeran Amas yang bergelar Ratu Amas inilah yang menjadi raja Kotawaringin, penggantinya berlanjut hingga Raja Kotawaringin sekarang, yaitu Pangeran Ratu Alidin Sukma Alamsyah.
Sesuai traktat 13 Agustus 1787, Sultan Tahmidullah II dari Banjar menyerahkan daerah-daerah di Kalimantan Tengah, Kalimatan Timur, sebagian Kalimantan Barat dan sebagian Kalimantan Selatan (termasuk Banjarmasin) kepada VOC, sedangkan Kesultanan Banjar sendiri dengan wilayahnya yang tersisa (daerah Martapura sampai Tamiang Layang-Mangkatip) menjadi daerah protektorat VOC, Belanda. Pada tanggal 4 Mei 1826 Sultan Adam al-Watsiqu Billah dari Banjar menegaskan kembali penyerahan wilayah Kalimantan Tengah beserta daerah lainnya kepada pemerintahan kolonial Hindia Belanda.

[sunting]Kondisi dan Sumber Daya Alam

[sunting]Kondisi Alam

Bagian Utara terdiri Pegunungan Muller Swachner dan perbukitan, bagian Selatan dataran rendah, rawa dan paya-paya. Berbatasan dengan tiga Provinsi Indonesia, yaitu Kalimantan Timur, Selatan dan Barat serta Laut Jawa. Wilayah ini beriklim tropis lembab yang dilintasi oleh garis equator.

[sunting]Keanekaragaman Hayati

Banyak yang belum diketahui, dengan ragam wilayah pantai, gunung/bukit, dataran rendah dan paya, segala macam vegetasi tropis mendominasi alam daerah ini. Orangutan merupakan hewan endemik yang masih banyak di Kalimantan Tengah, khususnya di wilayahTaman Nasional Tanjung Puting yang memiliki areal mencapai 300.000 ha di Kabupaten Kotawaringin Barat dan Seruyan. Terdapat beruang, landak, owa-owa, beruk, kera, bekantan, trenggiling, buaya, kukang, paus air tawar (tampahas), arwana, manjuhan, biota laut, penyu, bulus, burung rangkong, betet/beo dan hewan lain yang bervariasi tinggi.

[sunting]Sumber Daya Alam

Hutan mendominasi wilayah 80%. Hutan primer tersisa sekitar 25% dari luas wilayah. Lahan yang luas saat ini mulai didominasi kebun Kelapa Sawit yang mencapai 700.000 ha (2007). Perkebunan karet dan rotan rakyat masih tersebar hampir diseluruh daerah, terutama di Kabupaten Kapuas, Katingan, Pulang Pisau, Gunung Mas dan Kotawaringin Timur.
Banyak ragam potensi sumber alam, antara lain yang sudah diusahakan berupa tambang batubara, emas, zirkon, besi. Terdapat pula tembaga, kaolin, batu permata dan lain-lain.

[sunting]Sosial Kemasyarakatan

[sunting]Suku Bangsa

Busana Adat Kotawarigin Barat yang dipengaruh budaya Melayu-Banjar dan Jawa.
Sebutan umum suku Dayak yang ada di Kalimantan Tengah adalah suku Dayak Ngaju (dominan), suku lainnya yang tinggal di pesisir adalah Banjar Melayu Pantaimerupakan 24,20% populasi. Disamping itu ada pula suku Jawa, Madura, Bugis dan lain-lain. Gabungan suku Dayak (Ngaju, Sampit, Maanyan, Bakumpai) mencapai 37,90%.[2]
Suku Dayak di Kalimantan Tengah antara lain:

[sunting]Bahasa

Menurut Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Tengah, bahasa daerah (lokal) terdapat pada 11 Daerah Aliran Sungai (DAS) yang meliputi 9 bahasa dominan dan 13 bahasa minoritas, yaitu:
  • Bahasa dominan :
  1. Bahasa Melayu
  2. Bahasa Banjar
  3. Bahasa Ngaju
  4. Bahasa Manyan
  5. Bahasa Ot Danum
  6. Bahasa Katingan
  7. Bahasa Bakumpai
  8. Bahasa Tamuan
  9. Bahasa Sampit[3]
  • Bahasa kelompok minoritas :
  1. Bahasa Mentaya
  2. Bahasa Pembuang
  3. Bahasa Dusun Kalahien
  4. Bahasa Balai
  5. Bahasa Bulik
  6. Bahasa Mendawai
  7. Bahasa Dusun Bayan
  8. Bahasa Dusun Tawoyan
  9. Bahasa Dusun Lawangan
  10. Bahasa Dayak Barean
  11. Bahasa Dayak Bara Injey
  12. Bahasa Kadoreh
  13. Bahasa Waringin
  14. Bahasa Kuhin (bahasa daerah pedalaman Seruyan Hulu)

[sunting]Agama

Seperti daerah lain di Indonesia, di Provinsi Kalimantan Tengah terdapat berbagai jenis agama dan kepercayaan yang menyebar diseluruh daerah ini, antara lain :
  1. Islam
  2. Kristen Prostestan
  3. Katolik
  4. Hindu Bali
  5. Budha
  6. Hindu Kaharingan
Kaharingan adalah kepercayaan penduduk asli Kalimantan Tengah yang hanya terdapat di daerah Kalimantan sehingga untuk dapat diakui sebagai agama maka digabungkan dalam agama Hindu. Penganut Agama Hindu Kaharingan tersebar di daerah Kalimantan Tengah dan banyak terdapat di bagian hulu sungai, antara lain hulu sungai Kahayan, sungai Katingan dan hulu sungai lainnya.

[sunting]Pendidikan

Geliat dunia pendidikan di Kalimantan Tengah sekarang sedang berkembang dengan pesat. Hal tersebut ditandai dengan bermunculannya berbagai lembaga pendidikan serta keberadaan beberapa Universitas dan Sekolah Tinggi di Kalimantan Tengah.
Universitas Negeri Palangka Raya merupakan Universitas Negeri yang ada di Kalimantan Tengah, selain itu terdapat Universitas Muhammadiyah serta beberapa sekolah tinggi lainnya yang ikut memberikan sumbangan dalam meningkatkan mutu pendidikan di Kalimantan Tengah, seperti Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Tambun Bungai serta Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Palangka Raya. Tak lupa pula berbagai Universitas maupun Sekolah Tinggi rintisan yang terdapat di Kabupaten yang ada di Kalimantan Tengah.

[sunting]Pemerintahan

[sunting]Kabupaten dan Kota

Provinsi Kalimantan Tengah dibagi menjadi beberapa Daerah Tingkat II, yaitu:
No.Kabupaten/KotaIbu kota
1Kabupaten Barito SelatanBuntok
2Kabupaten Barito TimurTamiang
3Kabupaten Barito UtaraMuara Teweh
4Kabupaten Gunung MasKuala Kurun
5Kabupaten KapuasKuala Kapuas
6Kabupaten KatinganKasongan
7Kabupaten Kotawaringin BaratPangkalan Bun
8Kabupaten Kotawaringin TimurSampit
9Kabupaten LamandauNanga Bulik
10Kabupaten Murung RayaPurukcahu
11Kabupaten Pulang PisauPulang Pisau
12Kabupaten SukamaraSukamara
13Kabupaten SeruyanKuala Pembuang
14Kota Palangka Raya-

[sunting]Daftar gubernur

No.FotoNamaDariSampaiKeterangan
1.RTA Milono.jpgR.T.A. Milono1 Januari 195730 Juni 1958 
2.Tjilik Riwut.jpgTjilik Riwut30 Juni 1958Februari 1967 
3.ReynouldSilvanus1.jpgReinout SylvanusFebruari 19673 Oktober 1978 
4.WA Gara.jpgWilly Annania Gara3 Oktober 19787 Oktober 1983 
5.Eddy Sabara.jpgEddy Sabara7 Oktober 198323 Januari 1984 
6.Gatot Amrih.jpgGatot Amrih23 Oktober 198421 Januari 1989 
7.
Suparmanto23 Januari 198922 Januari 1993 
8.
Warsito Rasman17 Juli 1994Juli 1999 
9.
Rappiudin HamarungJuli 19998 Maret 2000 
10.
Asmawi Agani8 Maret 200023 Maret 2005 
11.Sodjuangan-situmorang-060809.jpgSodjuangan Situmorang23 Maret 20054 Agustus 2005Penjabat Gubernur
12.Agustin-teras-narang.jpgAgustin Teras Narang4 Agustus 20053 Agustus 2010periode pertama
13.Agustin-teras-narang.jpgAgustin Teras Narang4 Agustus 2010sekarangperiode kedua

[sunting]Perekonomian

[sunting]Tenaga Kerja

Penduduk Usia 15 Tahun Lebih Menurut Kegiatan[4]
Kegiatan UtamaFebruari 2006Agustus 2006Februari 2007Februari 2008
Penduduk Usia 15 Tahun Lebih1.387.2441.398.3071.411.5681.438.271
Angkatan Kerja991.764944.2661.100.4301.077.831
Bekerja991.764944.2661.045.1861.026.211

[sunting]Potensi Perikanan

Potensi perikanan di Kalimantan Tengah sangat besar, khususnya perikanan air tawar. Hal itu dikarenakan luasnya wilayah perairan tawar seperti sungai, danau dan rawa di Kalimantan Tengah.

[sunting]Pertambangan

Sebagian besar penduduk di wilayah Katingan, Khususnya Kecamatan Katingan Tengah bermata pencaharian sebagai petani dan penambang. Hasil tambang utama yang diperoleh adalah emas dan puya (pasir zirkon) yang berwarna merah. Masyarakat dalam melakukan penambangan masih bersifat tradisional sehingga hasil yang diperoleh tidak optimal.

[sunting]Transportasi

Bandar udara Tjilik Riwut Palangka Raya telah bisa melayani penerbangan dari dan ke Surabaya dan Jakarta direct, menggunakan pesawat jet berbadan lebar jenis Boeing 737-200, 737-300 dan 737-400. Penerbangan ini dilayani oleh 4 maskapai, yaitu: Sriwijaya Air, Garuda Indonesia, Lion Air dan Batavia Air. Bandar udara kesayangan masyarakat Palangka Raya ini memiliki pcn 29 fczu, bisa dilintasi denganmobil maupun taksi.

[sunting]Seni dan Budaya

[sunting]Seni Musik

Seni musik yang dikenal di daerah ini antara lain:
Chordophone
  • Kacapi
  • Rebab
Idiophone
  • Berbagai jenis Gong
  • Kangkanung
Membranophone
  • Berbagai jenis Kendang (Gandang)
  • Katambung

[sunting]Seni Vokal

Seni vokal yang populer di wilayah ini adalah:
  • Karungut
  • Kandan
  • Mansana
  • Kalalai Lalai
  • Ngendau
  • Natum
  • Dodoi
  • Marung

[sunting]Tarian

Jenis-jenis tarian yang terdapat di daerah ini antara lain:
  • Tari Hugo dan Huda
  • Tari Putri Malawen
  • Tari Tuntung Tulus dari Barito Timur
  • Tari Giring-giring
  • Manasai
  • Tari Balian Bawo
  • Tari Balian Dadas
  • Manganjan

[sunting]Seni Kriya

Seni kriya yang berkembang di wilayah ini adalah:
  • Seni Pahat patung Sapundu
  • Seni lukis
  • Tatto
  • Anyaman
  • Seni dari bahan Getah Nyatu

[sunting]Seni bela diri

[sunting]Upacara Adat

  • Wadian
  • Upacara Tiwah (upacara memindahkan tulang belulang keluarga yang telah meninggal)
  • Wara (upacara pemindahan tulang belulang keluarga yang telah meninggal)
  • Balian (upacara atau prosesi pengobatan)
  • Potong Pantan (upacara peresmian atau penyambutan tamu kehormatan)
  • Mapalas (upacara membuang sial atau membersihkan diri dari malapetaka)
  • Ijambe (upacara pemindahan tulang belulang keluarga yang telah meninggal)

[sunting]Pakaian Pengantin

Pengantin pria Kalimantan Tengah memakai celana panjang sampai lutut, selempit perak atau tali pinggang dan tutup kepala. Perhiasan yang dipakai adalah inuk atau kalung panjang, cekoang atau kalung pendek dan kalung yang terbuat dari gigi binatang. Pengantin wanita memakai kain berupa rok pendek, rompi, ikat kepala dengan hiasan bulu enggang, kalung dan subang.

[sunting]Daftar Nama Kapolres di Wilayah Hukum Polda Kalimantan Tengah

  • Kapolresta Palangka Raya: AKBP Andreas Wayan Wisaksono, SIK
  • Kapolres Katingan: AKBP Teuku Saladin, SH
  • Kapolres Kotawaringin Timur: AKBP Abdul Hasyim, SH, M.Si
  • Kapolres Kotawaringin Barat: AKBP Nuryadi Purtono, SIK
  • Kapolres Lamandau: AKBP Gusde Wardana
  • Kapolres Seruyan: AKBP Gunawan Prijambodo, SIK
  • Kapolres Sukamara: AKBP I Nyoman Artana
  • Kapolres Kapuas: AKBP Wisnu Putra, SIK
  • Kapolres Pulang Pisau: AKBP I Putu T Mahayana
  • Kapolres Gunung Mas: AKBP I Made Dewa Butirwa, SST, MK
  • Kapolres Barito Utara: AKBP Drs. Yan Frist Kaiway
  • Kapolres Barito Selatan: AKBP Drs. Juhana Zulfan, MM
  • Kapolres Barito Timur: AKBP Bermen J.P. Sianturi, SIK
  • Kapolres Murung Raya: AKBP Yus Fadillah, SIK

[sunting]

READ MORE - Kalimantan Tengah

Sejarah Universitas Palangkaraya

Awal pembentukan Universitas Palangka Raya dilakukan pada tahun 1962 oleh Panitia Persiapan Pembentukan Universitas di Kalimantan Tengah yang mendapat dukungan formal dari Pemerintah Daerah kalimantan Tengah dengan nama Universitas Palangka Raya yang diresmikan oleh Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pendidikan (PTIP) yaitu BapakProf.Dr.Ir.Tojib Hadiwijaya berdasarkan Surat Keputusan Menteri PTIP Nomor 141 Tanggal 10 November 1963 dengan 3 (tiga) fakultas, yaitu Fakultas Ekonomi, Fakultas Pertanian dan Fakultas Kehutanan. Pada saat yang bersamaan berdiri pula IKIP Bandung Cabang Palangka Raya dengan 2 (dua) fakultas, yaitu Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) dan Fakultas Keguruan Ilmu Sosial (FKIS). Pada tanggal 24 Juli 1969, IKIP Bandung Cabang Palangka Raya tersebut diintergrasi ke dalam Universitas Palangka Raya.
Dalam perjalanan selanjutnya, Fakultas Pertanian dan fakultas Kehutanan yang waktu itu ditempatkan di Kuala Kapuas, hanya dapat berjalan kurang lebih 1 (satu) tahun. Pada tahun 1973, FKIS dirubah namanya menjadi Fakultas Keguruan. Oleh karena itu, sampai dengan tahun 1981 Universitas Palangka Raya hanya memiliki 3 (tiga) fakultas, yaitu Fakultas Ekonomi, Fakultas Ilmu Pendidikan dan Fakultas Keguruan.
Menyadari kebutuhan akan tenaga-tenaga terampil di bidang pertanian dan kehutanan di Kalimantan Tengah, maka pada tahun 1981 Universitas Palangka Raya membuka fakultas baru yaitu Fakultas Non-Gelar Teknologi yang menyelenggarakan program pendidikan pada jenjang Diploma 3 (D-3). Pada Tahun 1982, berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor: 67/1982 tanggal 7 September 1982, Fakultas Ilmu Pendidikan dan Fakultas Keguruan digabung menjadi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) hingga sekarang. Sementara itu pada tahun 1991, Fakultas Pertanian secara resmi berdiri menggantikan Fakultas Non-Gelar Teknologi sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 0312/0/1991 tanggal 6 Juni 1991.
Dalam perkembangan selanjutnya, pada tahun 2000 berdiri Fakultas Teknik dan pada tahun 2003 menyusul pula Fakultas Hukum. Dengan demikian, sampai tahun 2010 Universitas Palangka Raya telah memiliki 5 (lima) fakultas, yaitu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Ekonomi, Fakultas Pertanian, Fakultas Teknik, dan Fakultas Hukum.

[sunting]Rektor

Nama-nama pemimpin Universitas Palangka Raya sejak 1963 sampai sekarang adalah:
  1. Tjilik Riwut (1963-1967)
  2. Ir. Reynout Silvanus (1967-1980)
  3. KMA.M.Usop (1980-1988)
  4. Prof.Dr.Ir. Amris Makmur (1988-1994)
  5. Prof.Dr.Ir.H. Ali Hasymi, M.S.,M.A. (1994-2002)
  6. Drs. Napa J. Awat (2001-2005)
  7. Drs. Henry Singarasa, M.S. (2005-Sekarang)

[sunting]Fakultas dan program studi

  • Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
    • Pendidikan Bahasa dan Seni
      • S1 Pendidikan Bahasa Inggris
      • S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah
    • Pendidikan MIPA
      • S1 Pendidikan Matematika
      • S1 Pendidikan Kimia
      • S1 Pendidikan Biologi
      • S1 Pendidikan Fisika
      • S1 Pendidikan Teknik Mesin
    • Pendidikan IPS
      • S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
      • S1 Pendidikan Ekonomi
    • Ilmu Pendidikan
      • S1 Pendidikan Luar Sekolah
      • S1 Bimbingan dan Konseling
      • S1 Teknologi Pendidikan
      • S1 Administrasi Pendidikan
      • S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
      • S1 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
      • S1 Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi
  • Fakultas Ekonomi (FE)
    • S1 Ekonomi Pembangunan
    • S1 Manajemen
    • S1 Akuntansi
    • S1 Sosiologi
    • S1 Administrasi Negara
    • S1 Ilmu Pemerintahan
  • Fakultas Pertanian (FP)
    • S1 Agroteknologi
    • S1 Agribisnis
    • S1 Kehutanan
    • S1 Manajemen Sumberdaya Parairan
    • S1 Budidaya Perairan
    • S1 Teknologi Hasil Perikanan
    • S1 Ilmu Ternak
  • Fakultas Teknik (FT)
    • S1 Teknik Sipil
    • S1 Teknik Arsitektur
    • S1 Teknik Informatika
    • S1 Teknik Pertambangan
  • Fakultas Hukum (FH)
    • S1 Ilmu Hukum
  • Program Studi
    • S1 Pendidikan Dokter

[sunting]Program pasca sarjana

  • Manajemen
  • Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan
  • Pendidikan Bahasa Inggris
  • Pendidikan Luar Sekolah
  • Pendidikan Kimia
  • Pendidikan Biologi

[sunting]Pranala luar

READ MORE - Sejarah Universitas Palangkaraya